abdifoundation.id – Bulan Ramadhan yang dinanti-nantikan umat Islam seluruh dunia akhirnya datang juga. Awal Ramadhan 1446 H jatuh pada Hari Sabtu, 1 Maret 2025. Rukyatul hilal yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyah NU dilaksanakan pada Jum’at 28 Februari 2025, sudah mengeluarkan pengumuman awal puasa.
Di Masjid dan Mushola sudah dipersiapkan tempat para jamaah untuk menjalankan sholat wajib dan sholat sunah, terutama sholat sunah tarawih yang adanya hanya di bulan suci Ramadhan.
Semua aktivitas ibadah dibulan suci Ramadhan pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah swt. Tidur saja memiliki nilai ibadah, karena tidur di bulan suci Ramadhan matanya tidak digunakan untuk melihat hal-hal maksiat, mulutnya tidak membicarakan orang lain dan kupingnya juga tidak digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang menimbulkan dosa. Apalagi ketika berpuasa, kita bekerja dan beribadah kepada Allah swt. Pasti pahalanya akan luar biasa dan dilipatgandakan.
Ramadhan penuh keberkahan, rahmat dan ampunan. Ramadhan adalah anugerah dan nikmat agung yang telah diberikan oleh Allah swt kepada umat Nabi Muhammad saw. Sudah sepantasnya umat Islam menyambut dengan riang gembira.
Suka cita yang mendalam akan datangnya Ramadhan itu wajar, karena Allah swt menjadikan bulan Ramadhan untuk umat Kanjeng Nabi Muhammad saw. Banyak keutamaan dan kenikmatan di bulan Ramadhan yang diberikan kepada umatnya Kanjeng Nabi.
Hal istimewa dalam ibadah bulan Ramadhan adalah bahwa setiap ibadah puasa dan ibadah lainnya dibulan Ramadhan bernilai 10 pahala. Setiap pahala dilipatgandakan oleh Allah menjadi tak terhingga, karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Bulan Ramadhan adalah bulan pelipatgandaan pahala. Setiap ibadah kepada Allah swt, pahalanya tak terbatas.
Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut dan memasuki bulan Ramadhan. Kalau para jamaah yang biasa ikut pengajian rutin di suatu majelis ilmu pasti sudah siap menghadapi bulan Ramadhan. Karena para kiai dan ulama sudah menyiapkan kajian-kajian selama bulan Ramadhan. Tinggal jama’ah ikut sama kiai atau bu nyai. Kalau mau bergabung ya bergabung saja, mumpung masih diberi umur panjang bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan.
Kiai-kiai yang akan memberikan kajian tentunya mengajak jamaah untuk meniru sholehnya ulama-ulama Nusantara yang sudah mendunia.
Menjadi sholeh tanpa meniru ulama-ulama terdahulu tentu sulit. Kita tidak bisa baik tanpa meniru orang-orang terdahulu.
Kita setiap kali sholat selalu berdoa dalam QS Al-Fatihah ayat 6 : “Ihdinash-shirootol Mustaqiim, tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Untuk bisa mengikuti jalan yang lurus, Allah berfirman : “bahwa jalan yang benar yaitu jalan yang Allah beri nikmat kepadanya.”
Kepada siapa Allah memberikan nikmat, ya tak lain kepada kiai atau ulama panutan umat.
Jadi Allah itu menghendaki untuk mencapai jalan yang lurus harus ada masternya, ada guru, ada ulama, ada kiai yang terus tanpa lelah memberikan ilmu kepada siapa saja yang membutuhkan.
Untuk itu dibulan Ramadhan kita bergabung dengan majelis ilmu bersama para kiai untuk mengkaji kitab lebih banyak, dibandingkan pada bulan selain Ramadhan.
Di pondok pesantren kajian kitabnya semakin ditambah. Hal ini juga dilakukan di masjid atau mushola dengan jamaah dari bapak ibu dan remaja untuk terus mengaji kitab.
Selain mengaji kitab, kita juga diajarkan untuk bisa selalu menahan diri. Menahan diri dari lapar dan dahaga (haus). Kita bisa merasakan bagaimana seorang miskin ketika menahan lapar dan dahaga karena memang tidak ada makanan dan minuman yang tersedia untuk dimakan atau diminum.
Ibadah-ibadah dibulan Ramadhan banyak ragamnya. Selain menjalankan sholat wajib dan sunnah, bersedekah, membaca ayat suci Al-quran, mengkaji kitab dan lain sebagainya.
Puasa itulah ciri khas bulan Ramadhan, puasa ini akan menjadi perisai yang akan melindungi diri dari api neraka dan mencegah dari perbuatan dosa.
Ketika bulan Ramadhan tiba maka pintu-pintu Surga akan dibuka. Pintu-pintu neraka akan ditutup, setan-setan akan dibelenggu.
Tentunya banyak keistimewaan yang ada dibulan Ramadhan, termasuk adanya malam lailatul qodar, malam seribu bulan.
Marhaban ya Ramadhan Ramadhan sebentar lagi kau menghampiri dunia. Semua umat menyambutnya, sebagai cahaya rahmatal lil alamin.
Marhaban ya Ramadhan, ya Allah jadikan kami orang-orang yang terbaik. Yang bermanfaat kepada orang lain. Orang yang mengajak manusia kepada kedamaian dan keselamatan.
Ya Allah pada Ramadhan tahun ini, karuniakanlah kepada kami rejeki yang halal lagi diberkahi. Berikanlah kami kekuatan dan kesabaran dalam menempuh ibadah di sepanjang Ramadhan yang penuh keberkahan, kerahmatan dan ampunan.
Mari kita membiasakan diri untuk niat berpuasa di Ramadhan 1446 H.
“Nawaitu shauma gadhin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.”
“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban dibulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H, bulan penuh berkah dan ampunan. Bersihkan diri, jernihkan hati, dekatkan diri pada Ilahi Rabbi.
Mari seluruh umat Islam manfaatkan bulan Ramadhan ini sebaik-baiknya, kita jalankan dengan menghidupkan bulan Ramadhan aneka ibadah wajib dan sunnah. Sholat fardhu berjamaah , sholat tarawih, tadarus, sodakoh, membayar zakat dan lain-lainnya. Marhaban ya Ramadhan dengan datangnya bulan suci Ramadhan kita perkuat hubungan habluminallah dan habluminannas. Semoga kita diberi kesehatan dan mendapatkan perlindungan dari Allah swt. Aamiin
Nurul Azizah, Penulis buku “Muslimat NU Militan Untuk NKRI“