Di era modern ini, kebebasan berpendapat telah menjadi salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi.
Anak muda bebas mengungkapkan pemikirannya di media sosial, berdiskusi secara terbuka, bahkan memberikan kritik terhadap siapa saja, termasuk orang tua.
Namun, di tengah arus kebebasan ini, ada satu hal yang mulai tergerus—budaya hormat kepada orang tua.
Dulu, hormat kepada orang tua bukan hanya sekadar norma sosial, tetapi juga bagian dari akhlak dan nilai budaya yang dijaga dengan baik.
Kini, banyak anak muda yang merasa bahwa karena mereka memiliki hak untuk berbicara dan menyampaikan pendapat, mereka bebas berkata apa saja kepada orang tua, tanpa mempertimbangkan adab dan sopan santun.
Lantas, bagaimana kita bisa mengembalikan budaya hormat kepada orang tua di tengah derasnya arus kebebasan berpendapat?
1. Memahami Perbedaan Antara Kebebasan Berpendapat dan Kurangnya Adab
Kebebasan berpendapat memang hak setiap individu, tetapi bukan berarti kita boleh berbicara seenaknya.
Dalam Islam, kebebasan berpendapat harus tetap dibingkai dengan akhlak dan etika. Allah SWT berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidik aku di waktu kecil.'” (QS. Al-Isra: 24)
Ayat ini menegaskan bahwa sekalipun kita berbeda pendapat dengan orang tua, kita tetap harus berbicara dengan penuh hormat dan kasih sayang.
2. Menghormati Tidak Berarti Selalu Setuju
Banyak anak muda berpikir bahwa menghormati orang tua berarti harus selalu mengikuti semua keinginan mereka.
Padahal, menghormati berarti tetap menjaga adab dalam menyampaikan pendapat, meskipun kita memiliki pandangan berbeda.
Jika ada sesuatu yang tidak kita setujui dari orang tua, sampaikan dengan cara yang santun, bukan dengan nada tinggi atau kata-kata kasar.
Menggunakan bahasa yang baik akan membuat orang tua lebih mudah menerima pandangan kita.
3. Mengingat Jasa dan Pengorbanan Orang Tua
Sering kali, anak muda lupa akan pengorbanan orang tua karena merasa sudah bisa mandiri atau karena lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan dan media sosial.
Padahal, sekecil apa pun, orang tua telah memberikan waktu, tenaga, dan kasih sayang dalam membesarkan kita.
Coba tanyakan pada diri sendiri:
- Siapa yang pertama kali mengajari kita berbicara?
- Siapa yang mengurus kita saat sakit?
- Siapa yang selalu mendukung kita meskipun kita melakukan kesalahan?
Menghormati orang tua bukan hanya soal membalas budi, tetapi juga bagian dari akhlak mulia yang harus dijaga.
4. Memanfaatkan Media Sosial untuk Menyebarkan Kebaikan, Bukan Durhaka
Banyak anak muda yang secara terang-terangan mengeluh atau bahkan mencaci orang tuanya di media sosial.
Padahal, mengumbar masalah keluarga di depan umum bukan hanya tidak sopan, tetapi juga bisa melukai hati orang tua.
Jika ada perbedaan pendapat atau masalah dengan orang tua, selesaikan secara langsung dan dengan penuh hormat, bukan dengan menjadikannya bahan konsumsi publik.
5. Menjadi Teladan bagi Generasi Berikutnya
Apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi contoh bagi anak-anak kita di masa depan.
Jika kita tidak menghormati orang tua kita sekarang, maka kemungkinan besar anak-anak kita kelak juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama.
Maka, mari mulai menanamkan kembali nilai-nilai hormat kepada orang tua, tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan.
Gunakan kebebasan berpendapat dengan bijak, dan selalu ingat bahwa adab harus selalu didahulukan sebelum ilmu dan kebebasan.
Kesimpulan
Menghormati orang tua bukan berarti kita tidak boleh menyampaikan pendapat. Sebaliknya, kebebasan berbicara harus dibarengi dengan adab dan rasa hormat.
Orang tua mungkin tidak selalu benar, tetapi cara kita menegur dan berdiskusi dengan mereka harus tetap mengedepankan kesopanan dan kasih sayang.
Mari kita jadikan diri kita sebagai generasi yang tetap memegang teguh nilai-nilai akhlak, meskipun hidup di zaman yang semakin modern.
Sebab, hormat kepada orang tua bukan hanya soal budaya, tetapi juga cerminan kualitas diri kita sebagai manusia yang beradab.
📢 Bagikan artikel ini agar semakin banyak anak muda yang memahami pentingnya menghormati orang tua di era kebebasan berpendapat! 🚀