Dalam pidato penting yang disampaikan di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) yang diselenggarakan oleh Kelompok Tugas Global Pemerintah Daerah dan Regional (UCLG), Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, menekankan betapa krusialnya peran data akurat dan teknologi dalam program pengentasan kemiskinan. Dalam forum yang berlangsung di New York ini, Mensos Risma mengajak seluruh dunia untuk bersinergi demi menciptakan lingkungan yang inklusif, bebas dari kemiskinan dan kelaparan.
“Kami percaya bahwa hanya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan,” ujar Mensos Risma dengan penuh semangat. Ia menjelaskan bahwa pembaruan data kemiskinan harus dilakukan setiap bulan oleh pemerintah daerah agar solusi yang dirancang dapat tepat sasaran. Dengan data yang akurat, program bantuan sosial dapat disalurkan dengan lebih efektif kepada mereka yang membutuhkan.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Salah satu inisiatif utama adalah peluncuran program permakanan gratis bagi kelompok rentan. Selain itu, bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, dan Asistensi Rehabilitasi Sosial untuk Anak Yatim Piatu (YAPI) disalurkan setiap bulan melalui transfer tunai kepada keluarga miskin. “Kami sekarang dapat menyediakan program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri. Program ini didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkan makanan kepada mereka setiap hari,” tambahnya.
Dalam bidang perumahan, Kementerian Sosial menyediakan dua bentuk dukungan utama: pembangunan rumah susun (rusun) serta renovasi atau pembangunan rumah baru. Dalam dua tahun terakhir, hampir 16.000 rumah telah direnovasi atau dibangun kembali di seluruh Indonesia. Untuk mengatasi masalah aksesibilitas di daerah perbatasan dan komunitas terpencil, Kemensos juga menyediakan transportasi seperti bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, dan sepeda. Upaya ini juga mencakup penyediaan akses air bersih melalui mesin pengolah air (SWRO) yang dijalankan dengan panel surya.
Lebih dari itu, melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), lebih dari 28.000 peserta telah berhasil digraduasi dan tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Program ini mendukung kewirausahaan serta memberikan pelatihan vokasional dan peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan masyarakat umum. Kemensos juga telah mendirikan lebih dari 600 lumbung sosial di seluruh Indonesia, dilengkapi dengan makanan siap saji, tenda, perahu, dan generator mini sebagai cadangan darurat selama bencana dan kelaparan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi berbasis data serta teknologi, Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap bahwa upaya pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutupnya.